Rabu, 17 September 2008

Local areal network

Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
1
Teknik Konfigurasi LAN
Jaka Fahrial
fahrial@telkom.net
Mengenal LAN
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol) adalah sekelompok protokol yang
mengatur komunikasi data komputer di internet. Komputer-komputer yang terhubung ke internet
berkomunikasi dengan protokol TCP/IP, karena menggunakan bahasa yang sama perbedaan jenis
komputer dan sistem operasi tidak menjadi masalah. Komputer PC dengan sistem operasi Windows
dapat berkomunikasi dengan komputer Macintosh atau dengan Sun SPARC yang menjalankan
solaris. Jadi, jika sebuah komputer menggunakan protokol TCP/IP dan terhubung langsung ke
internet, maka komputer tersebut dapat berhubungan dengan komputer di belahan dunia mana pun
yang juga terhubung ke internet.
Ciri-ciri jaringan komputer:
1. berbagi perangkat keras (hardware).
2. berbagi perangkat lunak (software).
3. berbagi saluran komunikasi (internet).
4. berbagi data dengan mudah.
5. memudahkan komunikasi antar pemakai jaringan.
Local Area Network (LAN) adalah sejumlah komputer yang saling dihubungkan bersama di dalam
satu areal tertentu yang tidak begitu luas, seperti di dalam satu kantor atau gedung. Secara garis
besar terdapat dua tipe jaringan atau LAN, yaitu jaringan Peer to Peer dan jaringan Client-Server.
Pada jaringan peer to peer, setiap komputer yang terhubung ke jaringan dapat bertindak baik sebagai
workstation maupun server. Sedangkan pada jaringan Client-Server, hanya satu komputer yang
bertugas sebagai server dan komputer lain berperan sebagai workstation. Antara dua tipe jaringan
tersebut masing-masing memiliki keunggulan dan kelemahan, di mana masing-masing akan
dijelaskan.
LAN tersusun dari beberapa elemen dasar yang meliputi komponen hardware dan software, yaitu
1. Komponen Fisik
Personal Computer (PC), Network Interface Card (NIC), Kabel, Topologi jaringan.
Lisensi Dokumen:
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan
disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat
tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang
disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan
ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari IlmuKomputer.Com.
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
2
2. Komponen Software
Sistem Operasi Jaringan, Network Adapter Driver, Protokol Jaringan.
Personal Komputer (PC)
Tipe personal komputer yang digunakan di dalam jaringan akan sangat menentukan unjuk kerja dari
jaringan tersebut. Komputer dengan unjuk kerja tinggi akan mampu mengirim dan mengakses data
dalam jaringan dengan cepat. Di dalam jaringan tipe Client-Server, komputer yang difungsikan
sebagai server mutlak harus memiliki unjuk kerja yang lebih tinggi dibandingkan komputerkomputer
lain sebagai workstation-nya, karena server akan bertugas menyediakan fasilitas dan
mengelola operasional jaringan tersebut.
Network Interface Card (NIC)
Berdasarkan tipe bus, ada beberapa tipe network interface card (nic) atau network card, yaitu ISA
dan PCI.
Saat ini terdapat jenis network card yang banyak digunakan, yaitu PCI
Gambar 1.1. Jenis kartu jaringan
Ethernet
Dalam jaringan dengan protocol akses CSMA/CD atau Carrier Sense Multiple Access with Collision
Detection, suatu node (A) yang akan mengirimkan data akan memeriksa dahulu kondisi jalur data.
Bila tidak terdapat aliran data/kosong maka node tersebut akan mengirimkan datanya dan bila node
lain (B) yang sedang menggunakan jalur data maka node (A) akan menunggu dan akan mencoba
memeriksa kembali. Dalam protocol akses ini dimungkinkan pada suatu saat terjadi beberapa node
mengirimkan datanya secara bersamaan sehingga mengakibatkan collision atau tabrakan. Dalam
kondisi demikian node-node tersebut akan batal mengirimkan data dan akan mencobanya kembali
bila jalur tidak sibuk.
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
3
Gambar 1.2. Protocol akses CSMA/CD
Tipe Pengkabelan
Terdapat beberapa tipe pengkabelan yang biasa digunakan dan dapat digunakan untuk
mengaplikasikan Windows, yaitu:
1. Thin Ethernet (Thinnet)
Thin Ethernet atau Thinnet memiliki keunggulan dalam hal biaya yang relatif lebih murah
dibandingkan dengan tipe pengkabelan lain, serta pemasangan komponennya lebih mudah. Panjang
kabel thin coaxial/RG-58 antara 0.5 – 185 m dan maksimum 30 komputer terhubung.
2. Thick Ethernet (Thicknet)
Dengan thick Ethernet atau thicknet, jumlah komputer yang dapat dihubungkan dalam jaringan akan
lebih banyak dan jarak antara komputer dapat diperbesar, tetapi biaya pengadaan pengkabelan ini
lebih mahal serta pemasangannya relatif lebih sulit dibandingkan dengan Thinnet. Pada Thicknet
digunakan transceiver untuk menghubungkan setiap komputer dengan sistem jaringan dan konektor
yang digunakan adalah konektor tipe DIX. Panjang kabel transceiver maksimum 50 m, panjang
kabel Thick Ethernet maksimum 500 m dengan maksimum 100 transceiver terhubung.
Gambar 1.3. Kabel thicknet dan thinnet
3. Twisted Pair Ethernet
Kabel Twisted Pair ini terbagi menjadi dua jenis yaitu shielded dan unshielded. Shielded adalah jenis
kabel yang memiliki selubung pembungkus sedangkan unshielded tidak mempunyai selubung
pembungkus. Untuk koneksinya kabel jenis ini menggunakan konektor RJ-11 atau RJ-45.
Pada twisted pair (10 BaseT) network, komputer disusun membentuk suatu pola star. Setiap PC
memiliki satu kabel twisted pair yang tersentral pada HUB. Twisted pair umumnya lebih handal
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
4
(reliable) dibandingkan dengan thin coax karenaHUB mempunyai kemampuan data error correction
dan meningkatkan kecepatan transmisi.
Saat ini ada beberapa grade, atau kategori dari kabel twisted pair. Kategori 5 adalah yang paling
reliable dan memiliki kompabilitas yang tinggi, dan yang paling disarankan. Berjalan baik pada
10Mbps dan Fast Ethernet (100Mbps). Kabel kategori 5 dapat dibuat straight-through atau crossed.
Kabel straight through digunakan untuk menghubungkan komputer ke HUB. Kabel crossed
digunakan untuk menghubungkan HUB ke HUB. Panjang kabel maksimum kabel Twisted-Pair
adalah 100 m.
Gambar 1.4. Kabel UTP, STP dan konektor rj-45
4. Fiber Optic
Jaringan yang menggunakan Fiber Optic (FO) biasanya perusahaan besar, dikarenakan harga dan
proses pemasangannya lebih sulit. Namun demikian, jaringan yang menggunakan FO dari segi
kehandalan dan kecepatan tidak diragukan. Kecepatan pengiriman data dengan media FO lebih dari
100Mbps dan bebas pengaruh lingkungan.
Gambar 1.5. Kabel fiber optik
Protokol TCP/IP
Karena penting peranannya pada sistem operasi Windows dan juga karena protokol TCP/IP
merupakan protokol pilihan (default) dari Windows. Protokol TCP berada pada lapisan Transport
model OSI (Open System Interconnection), sedangkan IP berada pada lapisan Network mode OSI
IP Address
IP address adalah alamat yang diberikan pada jaringan komputer dan peralatan jaringan yang
menggunakan protokol TCP/IP. IP address terdiri atas 32 bit angka biner yang dapat dituliskan
sebagai empat kelompok angka desimal yang dipisahkan oleh tanda titik seperti 192.168.0.1.
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
5
Tabel 1.1. Contoh IP address
Network ID Host ID
192 168 0 1
IP address terdiri atas dua bagian yaitu network ID dan host ID, dimana network ID menentukan
alamat jaringan komputer, sedangkan host ID menentukan alamat host (komputer, router, switch).
Oleh sebab itu IP address memberikan alamat lengkap suatu host beserta alamat jaringan di mana
host itu berada.
Kelas-kelas IP Address
Untuk mempermudah pemakaian, bergantung pada kebutuhan pemakai, IP address dibagi dalam tiga
kelas seperti diperlihatkan pada tabel 1.2.
Table 1.2 Kelas IP Address
Kelas Network ID Host ID Default Subnet Mask
A xxx.0.0.1 xxx.255.255.254 255.0.0.0
B xxx.xxx.0.1 xxx.xxx.255.254 255.255.0.0
C xxx.xxx.xxx.1 xxx.xxx.xxx.254 255.255.255.0
IP address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Range IP
1.xxx.xxx.xxx. – 126.xxx.xxx.xxx, terdapat 16.777.214 (16 juta) IP address pada tiap kelas A. IP
address kelas A diberikan untuk jaringan dengan jumlah host yang sangat besar. Pada IP address
kelas A, network ID ialah 8 bit pertama, sedangkan host ID ialah 24 bit berikutnya.
Dengan demikian, cara membaca IP address kelas A, misalnya 113.46.5.6 ialah:
Network ID = 113
Host ID = 46.5.6
Sehingga IP address diatas berarti host nomor 46.5.6 pada network nomor 113.
IP address kelas B biasanya dialokasikan untuk jaringan berukuran sedang dan besar. Pada IP
address kelas B, network ID ialah 16 bit pertama, sedangkan host ID ialah 16 bit berikutnya. Dengan
demikian, cara membaca IP address kelas B, misalnya 132.92.121.1
Network ID = 132.92
Host ID = 121.1
Sehingga IP address di atas berarti host nomor 121.1 pada network nomor 132.92. dengan panjang
host ID 16 bit, network dengan IP address kelas B dapat menampung sekitar 65000 host. Range IP
128.0.xxx.xxx – 191.155.xxx.xxx
IP address kelas C awalnya digunakan untuk jaringan berukuran kecil (LAN). Host ID ialah 8 bit
terakhir. Dengan konfigurasi ini, bisa dibentuk sekitar 2 juta network dengan masing-masing
network memiliki 256 IP address. Range IP 192.0.0.xxx – 223.255.255.x.
Pengalokasian IP address pada dasarnya ialah proses memilih network Id dan host ID yang tepat
untuk suatu jaringan. Tepat atau tidaknya konfigurasi ini tergantung dari tujuan yang hendak dicapai,
yaitu mengalokasikan IP address seefisien mungkin.
Domain Name System (DNS)
Domain Name System (DNS) adalah suatu sistem yang memungkinkan nama suatu host pada
jaringan komputer atau internet ditranslasikan menjadi IP address. Dalam pemberian nama, DNS
menggunakan arsitektur hierarki.
1. Root-level domain: merupakan tingkat teratas yang ditampilkan sebagai tanda titik (.).
2. Top level domain: kode kategori organisasi atau negara misalnya: .com untuk dipakai oleh
perusahaan; .edu untuk dipakai oleh perguruan tinggi; .gov untuk dipakai oleh badan
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
6
pemerintahan. Selain itu untuk membedakan pemakaian nama oleh suatu negara dengan
negara lain digunakan tanda misalnya .id untuk Indonesia atau .au untuk australia.
3. Second level domain: merupakan nama untuk organisasi atau perusahaan, misalnya:
microsoft.com; yahoo.com, dan lain-lain.
DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)
IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host
Configuration Protocol atau disi secara manual.
DHCP berfungsi untuk memberikan IP address secara otomatis pada komputer yang menggunakan
protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi client-server, dimana DHCP server menyediakan
suatu kelompok IP address yang dapat diberikan pada DHCP client. Dalam memberikan IP address
ini, DHCP hanya meminjamkan IP address tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung
secara dinamis.
Topologi Jaringan adalah gambaran secara fisik dari pola hubungan antara komponen-komponen
jaringan, yang meliputi server, workstation, hub dan pengkabelannnya. Terdapat tiga macam
topologi jaringan umum digunakan, yaitu Bus, Star dan Ring.
Topologi Bus
Pada topologi Bus digunakan sebuah kabel tunggal atau kabel pusat di mana seluruh workstation dan
server dihubungkan. Keunggulan topologi Bus adalah pengembangan jaringan atau penambahan
workstation baru dapat dilakukan dengan mudah tanpa mengganggu workstation lain. Kelemahan
dari topologi ini adalah bila terdapat gangguan di sepanjang kabel pusat maka keseluruhan jaringan
akan mengalami gangguan.
Gambar 1.6. Topologi Bus
1. Topologi Star
Pada topologi Star, masing-masing workstation dihubungkan secara langsung ke server atau hub.
Keunggulan dari topologi tipe Star ini adalah bahwa dengan adanya kabel tersendiri untuk setiap
workstation ke server, maka bandwidth atau lebar jalur komunikasi dalam kabel akan semakin lebar
sehingga akan meningkatkan unjuk kerja jaringan secara keseluruhan. Dan juga bila terdapat
gangguan di suatu jalur kabel maka gangguan hanya akan terjadi dalam komunikasi antara
workstation yang bersangkutan dengan server, jaringan secara keseluruhan tidak mengalami
gangguan. Kelemahan dari topologi Star adalah kebutuhan kabel yang lebih besar dibandingkan
dengan topologi lainnya.
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
7
Gambar 1.7. Topologi star
2. Topologi Ring
Di dalam topologi Ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga terbentuk suatu pola
lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan menerima dan melewatkan informasi
dari satu komputer ke komputer lain, bila alamat- alamat yang dimaksud sesuai maka informasi
diterima dan bila tidak informasi akan dilewatkan.
Kelemahan dari topologi ini adalah setiap node dalam jaringan akan selalu ikut serta mengelola
informasi yang dilewatkan dalam jaringan, sehingga bila terdapat gangguan di suatu node maka
seluruh jaringan akan terganggu.
Keunggulan topologi Ring adalah tidak terjadinya collision atau tabrakan pengiriman data seperti
pada topologi Bus, karena hanya satu node dapat mengirimkan data pada suatu saat.
Gambar 1.8. Topologi ring
Network Adapter Card
Setiap network card akan memiliki driver atau program yang berfungsi untuk mengaktifkan dan
mengkonfigurasi network adapter tersebut disesuaikan dengan lingkungan dimana network card
tersebut dipasang agar dapat digunakan untuk melakukan komunikasi data.
Sistem Operasi Jaringan
Untuk mengelola suatu jaringan diperlukan adanya sistem operasi jaringan. Sistem operasi jaringan
dibedakan menjadi dua berdasarkan tipe jaringannnya, yaitu sistem operasi client-server dan sistem
operasi jaringan peer to peer.
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
8
1. Jaringan Client-Server
Server adalah komputer yang menyediakan fasilitas bagi komputer-komputer lain didalam jaringan
dan client adalah komputer-komputer yang menerima atau menggunakan fasilitas yang disediakan
oleh server. Server dijaringan tipe client-server disebut dengan Dedicated Server karena murni
berperan sebagai server yang menyediakan fasilitas kepada workstation dan server tersebut tidak
dapat berperan sebagai workstation.
Keunggulan
1. Kecepatan akses lebih tinggi karena penyediaan fasilitas jaringan dan pengelolaannya
dilakukan secara khusus oleh satu komputer (server) yang tidak dibebani dengan tugas lain
sebagai workstation.
2. Sistem keamanan dan administrasi jaringan lebih baik, karena terdapat seorang pemakai yang
bertugas sebagai administrator jaringan, yang mengelola administrasi dan sistem keamanan
jaringan.
3. Sistem backup data lebih baik, karena pada jaringan client-server backup dilakukan terpusat
di server, yang akan membackup seluruh data yang digunakan di dalam jaringan.
Kelemahan
1. Biaya operasional relatif lebih mahal.
2. Diperlukan adanya satu komputer khusus yang berkemampuan lebih untuk ditugaskan
sebagai server.
3. Kelangsungan jaringan sangat tergantung pada server. Bila server mengalami gangguan maka
secara keseluruhan jaringan akan terganggu.
2. Jaringan Peer To Peer
Bila ditinjau dari peran server di kedua tipe jaringan tersebut, maka server di jaringan tipe peer to
peer diistilahkan non-dedicated server, karena server tidak berperan sebagai server murni melainkan
sekaligus dapat berperan sebagai workstation.
Keunggulan
1. Antar komputer dalam jaringan dapat saling berbagi-pakai fasilitas yang dimilikinya seperti:
harddisk, drive, fax/modem, printer.
2. Biaya operasional relatif lebih murah dibandingkan dengan tipe jaringan client-server, salah
satunya karena tidak memerlukan adanya server yang memiliki kemampuan khusus untuk
mengorganisasikan dan menyediakan fasilitas jaringan.
3. Kelangsungan kerja jaringan tidak tergantung pada satu server. Sehingga bila salah satu
komputer/peer mati atau rusak, jaringan secara keseluruhan tidak akan mengalami gangguan.
Kelemahan
1. Troubleshooting jaringan relatif lebih sulit, karena pada jaringan tipe peer to peer setiap
komputer dimungkinkan untuk terlibat dalam komunikasi yang ada. Di jaringan client-server,
komunikasi adalah antara server dengan workstation.
2. Unjuk kerja lebih rendah dibandingkan dengan jaringan client-server, karena setiap
komputer/peer disamping harus mengelola pemakaian fasilitas jaringan juga harus mengelola
pekerjaan atau aplikasi sendiri.
3. Sistem keamanan jaringan ditentukan oleh masing-masing user dengan mengatur keamanan
masing-masing fasilitas yang dimiliki.
4. Karena data jaringan tersebar di masing-masing komputer dalam jaringan, maka backup
harus dilakukan oleh masing-masing komputer tersebut.
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
9
Instalasi dan Konfigurasi Komponen Network
pada Windows 98
Untuk menggunakan fasilitas dan komponen jaringan yang ada pada Windows98, harus terlebih
dahulu menginstall dan mengkonfigurasinya. Tulisan ini akan mendiskusikan bagaimana cara untuk
menginstall dan mengkonfigurasi komponen-komponen jaringan.
Proses pertama memberi nama komputer (unik) untuk memastikan bahwa komputer yang dipakai
dapat dikenali oleh pemakai komputer lain yang terhubung di dalam jaringan komputer.
Menginstall hardware, software untuk membuat komputer terhubung ke dalam jaringan, dan
kemudian mengkonfigurasi protokol yang digunakan komputer untuk “berkomunikasi” dengan
komputer lain.
Tulisan ini bertujuan untuk:
1. Mengidentifikasi komputer di dalam jaringan
2. Memberi nama komputer
3. Menginstall dan mengkonfigurasi kartu jaringan
4. Menginstall protokol jaringan
5. Mengkonfigurasi TCP/IP
1. Mengidentifikasi komputer di dalam jaringan
Berikan nama komputer yang unik untuk mengidentifikasi komputer yang akan digunakan agar
dapat “berkomunikasi” dengan komputer lain di dalam jaringan.
2. Memberi nama komputer
Komputer dengan sistem operasi Windows98 di dalam jaringan komputer harus menggunakan nama
yang unik untuk menghindari adanya tumpang-tindih dengan komputer lain.
Note:
Your computer name can have up to 15 characters name, and should contain no blank spaces.
Although Windows98 allows you to enter spaces in a computer name, spaces can cause problems
with network connectivity. For example, MS-DOS clients cannot connect to a computer with spaces
in its name. The names are not case sensitive.
Computer Description
Anda bisa saja mengabaikan deskripsi komputer yang dipakai. Deskripsi komputer akan terlihat oleh
orang lain pada saat browsing di jaringan, bila Anda mengisi computer descripton.
Ikuti prosedur dibawah untuk memberikan nama untuk komputer:
1. Pilih Start, Settings, dan Control Panel.
2. Double-klik ikon Network dan klik tab Identification (gambar 3.1).
3. Masukkan nama komputer, workgroup dan deskripsi komputer untuk komputer yang akan
digunakan.
4. Klik OK.
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
10
Gambar 2.1. Mengidentifikasi komputer di dalam jaringan
3. Menginstall dan Mengkonfigurasi Network Adapter Card
Network adapter card (kartu jaringan) harus dipasang di dalam komputer, agar komputer yang dapat
“berinteraksi” di dalam jaringan. Kartu jaringan menggunakan media fisik untuk tipe network, media
dan protokol.
Windows98 mendukung beberapa tipe network, yaitu:
1. Ethernet,
2. Token Ring,
3. Attached Resource Computer Network (ARCNet),
4. Fiber Distributed Data Interface (FDDI),
5. Wireless, infrared,
6. Asynchronous Transfer Mode (ATM).
Windows 98 mendukung 4 buah kartu jaringan sekaligus di dalam 1 komputer. Setelah memasang
kartu jaringan selanjutnya, memasang driver kartu jaringan. Untuk menginstall dan mengkonfigurasi
kartu jaringan dilakukan dengan cara icon Add New Hardware Wizard atau Network di Control
Panel.
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
11
Gambar 2.2. Menginstall kartu jaringan
Windows 98 secara otomatis memberikan interrupt request (IRQ) dan input/output (I/O) address
untuk kartu jaringan. The base I/O port address defines a memory address through which data will
flow to and from the adapter.
Prosedur yang dilakukan untuk menginstall dan mengkonfigurasi kartu jaringan:
1. Control Panel, double-klik icon Network.
2. Pilih tab Configuration, klik Add.
3. Setelah itu muncul kotak dialog Select Network Component Type, klik Adapter, lalu klik Add.
4. Pilih jenis adapter yang digunakan, setelah itu klik OK.
5. Klik OK untuk menutup kotak dialog Network Properties.
Setelah meng-copy file yang dibutuhkan untuk menginstall kartu jaringan, Windows 98 akan
me-restart komputer.
6. Setelah komputer di-restart, konfigurasi kartu jaringan dari Control Panel dan double-klik icon
Network.
7. Pilih Adapter, lalu klik Properties.
4. Menginstall Protokol Jaringan
Untuk dapat “berkomunikasi” antara dua buah komputer atau lebih dalam jaringan komputer,
gunakan protokol yang sering (umum) digunakan.
Prosedur yang dilakukan untuk menginstall protokol jaringan:
1. Buka Control Panel dan double-klik ikon Network.
2. Dalam tab Configurasi klik Add.
3. Pada kotak dialog Select Network Component Type, pilih Protocol dan klik Add.
4. Pilih Manufacturer dan Network Protocol dan klik OK. (lihat Gambar 4.3).
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
12
Gambar 2.3. Menginstall protokol jaringan
Windows98 menyediakan multiple-protokol di dalam satu komputer meliputi
1. NetBIOS Enhanced User Interface (NetBEUI)􀃆 protokol sederhana yang dapat digunakan
untuk hubungan LAN sederhana dengan hanya satu subnet yang bekerja berdasarkan penyiaran
(broadcast base).
2. Internetwork Packet Exchange/Sequenced Packet Exchange (IPX/SPX)􀃆 protokol yang
digunakan dalam lingkungan Novell NetWare. IPX/SPX tidak direkomendasikan untuk
penggunan non-NetWare, karena IPX/SPX tidak universal seperti TCP/IP.
3. Microsoft Data-link Control(DLC)􀃆 dibuat oleh IBM digunakan untuk IBM mainframe dan
AS/400.
4. Transmission Control Protocol/Internet Protokol(TCP/IP)􀃆 protokol standar yang umum
digunakan.
5. Fast Infrared Protocol 􀃆 digunakan secara wireless (tanpa kabel), protokol yang mendukung
penggunaan hubungan jarak dekat dengan menggunakan infrared. IrDA (infrared Data
Association) digunakan antara lain oleh komputer, kamera, printer, dan personal digital
assistant (PDA) untuk saling berkomunikasi.
6. Asynchronous Transfer Mode (ATM)􀃆 teknologi jaringan high-speed yang mampu mengirim
data, suara, dan video secara real-time.
5. Mengkonfigurasi TCP/IP
Implementasi TCP/IP pada Windows98 meliputi protokol standar TCP/IP, kompatible dengan
TCP/IP berbasis jaringan. Protokol standar TCP/IP termasuk:
1. Internet Protocol,
2. Transmission Control Protocol (TCP),
3. Internet Control Message Protocol (ICMP),
4. Address Resolusion Protocol (ARP),
5. User Datagram Protocol (UDP).
TCP/IP harus dikonfigurasikan sebelum dahulu agar bisa “berkomunikasi” di dalam jaringan
komputer. Setiap kartu jaringan komputer yang telah diinstall memerlukan IP address dan subnet
mask. IP address harus unik (berbeda dengan komputer lain), subnet mask digunakan untuk
membedakan network ID dari host ID.
Memberikan IP Address
IP address dan subnet mask dapat diberikan secara otomatis menggunakan Dynamic Host
Configuration Protocol (DHCP) atau disi secara manual.
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
13
Gambar 2.4. IP address dalam TCP/IP properties
Prosedur yang dilakukan untuk mengisikan IP address:
1. Buka Control Panel dan double-klik icon Network.
2. Di dalam tab Configuration, klik TCP/IP yang ada dalam daftar untuk kartu jaringan yang telah
diinstall.
3. Klik Properties.
4. Di dalam tab IP Address, terdapat 2 pilihan:
* Obtain an IP address automatically
IP address akan diperoleh melalui fasilitas DHCP. DHCP berfungsi untuk memberikan IP address
secara otomatis pada komputer yang menggunakan protokol TCP/IP. DHCP bekerja dengan relasi
client-server, dimana DHCP server menyediakan suatu kelompok IP address yang dapat diberikan
pada DHCP client. Dalam memberikan IP address ini, DHCP hanya meminjamkan IP address
tersebut. Jadi pemberian IP address ini berlangsung secara dinamis.
* Specify an IP address
IP address dan subnet mask diisi secara manual.
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
14
Important
If you use a static IP address, make sure the address is accurate. If you assign an incorrect number,
your computer may not able to communicate on the network. You should also prevent another user
from being able to use the network.
5. Klik OK.
6. Jika diperlukan masuk kembali ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab Gateway,
masukkan nomor alamat server.
7. Klik OK.
8. Jika diperlukan untuk mengaktifkan Windows Internet Naming Service (WINS) server, kembali
ke dalam kotak dialog TCP/IP Properties, klik tab WINS Configuration, dan klik Enable
WINS Resolution serta masukan nomor alamat server.
9. Jika diperlukan untuk mengaktifkan domain name system (DNS), kembali ke dalam kotak
dialog TCP/IP Properties, klik tab DNS Configuration, klik Enable DNS, masukkan nomor
alamat server.
10. Klik OK.
Gambar 2.5. Gateway Gambar 2.6. Wins
Gambar 2.7. Wincfg
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
15
Konfigurasi Jaringan Windows 2000
Cara mengkonfigurasi jaringan Windows 2000 adalah sebagai berikut :
Klik Start, Settings, Network dan Dial-up Connection
Gambar 3.1. Control Panel
Klik kanan pada Local Area Connection, kemudian pilih Properties, kotak dialog Local Area
Connection Properties akan tampil seperti berikut :
Gambar 3.2. Tab Properties
Pilih Internet Protocol {TCP/IP}
Pilih Properties, tampilan jendela yang akan terlihat adalah sebagai berikut:
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com
Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com
16
Gambar 3.3. Jendela TCP/IP Properties
Menampilkan File dan Printer Sharing
Untuk menampilkan file, printer dan dokumen atau data lain yang telah disharing prosedur yang
harus dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Pilih MyNetwork Places atau Network Neighborhood.
2. Pilih Entire Network.
3. Klik Workgroup. Klik 2 kali nama komputer yang ada di Workgroup.
Referensi
1. Purbo Onno W., TCP/IP Standar, Desain dan Implementasi, Elek Media Komputindo, Jakarta,
2001.
2. Purbo Onno W., Teknologi Warung Internet, Elek Media Komputindo, Jakarta, 1999.
3. Tutang, Kodarsyah, Belajar Jaringan Sendiri, Medikom, Jakarta, 2001.
4. Suryadi, TCP/IP dan Internet Sebagai Jaringan Komunikasi Global, Elek Media Komputindo,
Jakarta, 1997.
5. Microsoft Corp., Microsoft Windows98 Training Kit, Microsoft Press, 1998.
6. Microsoft Corp., Networking Essentials Plus 3rd Edition, Microsoft Press, 1999.
7. Wang Wei, Wang Wei’s MCSE Tutorial on Networking Essential.

jaringan lokal

JARINGAN KOMPUTER LOKAL
Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan
lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan. Informasi dan data bergerak melalui
kabel-kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer
dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan
bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan.
Setiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut
node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan
jutaan node.
Daftar Isi:
· Sejarah Jaringan Komputer
· Jenis Jaringan Komputer
· Model Referensi OSI dan Standarisasi
· Topologi Jaringan Komputer
· Ethernet
SEJARAH JARINGAN KOMPUTER
Konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah
proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset
Harvard University yang dipimpin profesor H. Aiken. Pada mulanya proyek tersebut
hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai
bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu
kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program
bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan dengan kaidah antrian.
Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super
komputer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal (lihat Gambar
1) Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal
dengan nama TSS (Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan
(network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung
secara seri ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan
teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang
sendiri-sendiri.
Gambar 1 Jaringan komputer model TSS
Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga
perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan
konsep proses distribusi (Distributed Processing). Seperti pada Gambar 2, dalam
proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara
paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host
komputer. Dala proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang
mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang
harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya
dalam satu perintah dari komputer pusat.
Gambar 2 Jaringan komputer model distributed processing
Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep
proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah
mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar
komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu
mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN.
Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang
berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa WAN.
JENIS JARINGAN KOMPUTER
Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu;
1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung
atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan
untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor
suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya
(misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang
berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN.
MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga
sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum.
MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan
jaringan televisi kabel.
3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas,
seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan
mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi)
pemakai.
4. Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat
keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan
sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke
jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang
seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini
diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan
melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat
lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan
internet.
5. Jaringan Tanpa Kabel
Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa
dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin
mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas
mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena
koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini
jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan
mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan
jaringan yang menggunakan kabel.
MODEL REFERNSI OSI DAN STANDARISASI
Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer
diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetejui berbagai fihak. Seperti
halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan
penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah fihak. Dalam
dunia komputer dan telekomunikasi interpreter identik dengan protokol. Untuk itu
maka badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO (International
Standardization Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama
model referensi OSI (Open System Interconnection). Dengan demikian diharapkan
semua vendor perangkat telekomunikasi haruslah berpedoman dengan model
referensi ini dalam mengembangkan protokolnya.
Model referensi OSI terdiri dari 7 lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai dengan
aplikasi. Model referensi ini tidak hanya berguna untuk produk-produk LAN saja,
tetapi dalam membangung jaringan Internet sekalipun sangat diperlukan. Hubungan
antara model referensi OSI dengan protokol Internet bisa dilihat dalam Tabel 1.
Tabel 1. Hubungan referensi model OSI dengan protokol Internet
MODEL OSI PROTOKOL TCP/IP
NO. LAPISAN
TCP/IP
NAMA PROTOKOL KEGUNAAN
DHCP (Dynamic Host
Configuration Protocol)
Protokol untuk distribusi IP pada
jaringan dengan jumlah IP yang
terbatas
DNS (Domain Name Server)
Data base nama domain mesin dan
nomer IP
FTP (File Transfer Protocol) Protokol untuk transfer file
HTTP (HyperText Transfer
Protocol)
Protokol untuk transfer file HTML dan
Web
MIME (Multipurpose Internet
Mail Extention)
Protokol untuk mengirim file binary
dalam bentuk teks
NNTP (Networ News Transfer
Protocol)
Protokol untuk menerima dan
mengirim newsgroup
POP (Post Office Protocol)
Protokol untuk mengambil mail dari
server
7 Aplikasi
Aplikasi
SMB (Server Message Block)
Protokol untuk transfer berbagai
server file DOS dan Windows
SMTP (Simple Mail Transfer
Protocol)
Protokol untuk pertukaran mail
SNMP (Simple Network
Management Protocol)
Protokol untuk manejemen jaringan
Telnet Protokol untuk akses dari jarak jauh
6 Presentasi
TFTP (Trivial FTP) Protokol untuk transfer file
NETBIOS (Network Basic
Input Output System)
BIOS jaringan standar
RPC (Remote Procedure Call) Prosedur pemanggilan jarak jau5 Sessi h
SOCKET
Input Output untuk network jenis
BSD-UNIX
TCP (Transmission Control
Protocol)
Protokol pertukaran data berorientasi
(connection oriented)
4 Transport Transport
UDP (User Datagram
Protocol)
Protokol pertukaran data nonorientasi
(connectionless)
IP (Internet Protocol) Protokol untuk menetapkan routing
RIP (Routing Information
Protocol)
Protokol untuk memilih routing
ARP (Address Resolution
Protocol)
Protokol untuk mendapatkan
informasi hardware dari nomer IP
3 Network Internet
RARP (Reverse ARP)
Protokol untuk mendapatkan
informasi nomer IP dari hardware
PPP (Point to Point Protocol) Protokol untuk point ke point
LLC SLIP (Serial Line Internet
Protocol)
Protokol dengan menggunakan
sambungan serial
2 Datalink
MAC
1 Fisik
Network
Interface
Ethernet, FDDI, ISDN, ATM
Standarisasi masalah jaringan tidak hanya dilakukan oleh ISO saja, tetapi juga
diselenggarakan oleh badan dunia lainnya seperti ITU (International
Telecommunication Union), ANSI (American National Standard Institute), NCITS
(National Committee for Information Technology Standardization), bahkan juga oleh
lembaga asosiasi profesi IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dan
ATM-Forum di Amerika. Pada prakteknya bahkan vendor-vendor produk LAN bahkan
memakai standar yang dihasilkan IEEE. Kita bisa lihat misalnya badan pekerja yang
dibentuk oleh IEEE yang banyak membuat standarisasi peralatan telekomunikasi
seperti yang tertera pada Tabel 2.
Tabel 2. Badan pekerja di IEEE
WORKING
GROUP
BENTUK KEGIATAN
IEEE802.1
Standarisasi interface lapisan atas HILI (High Level Interface) dan Data
Link termasuk
MAC (Medium Access Control) dan LLC (Logical Link Control)
IEEE802.2 Standarisasi lapisan LLC
IEEE802.3
Standarisasi lapisan MAC untuk CSMA/CD (10Base5, 10Base2, 10BaseT,
dll.)
IEEE802.4 Standarisasi lapisan MAC untuk Token Bus
IEEE802.5 Standarisasi lapisan MAC untuk Token Ring
IEEE802.6
Standarisasi lapisan MAC untuk MAN-DQDB (Metropolitan Area Network-
Distributed
Queue Dual Bus.)
IEEE802.7 Grup pendukung BTAG (Broadband Technical Advisory Group) pada LAN
IEEE802.8 Grup pendukung FOTAG (Fiber Optic Technical Advisory Group.)
IEEE802.9
Standarisasi ISDN (Integrated Services Digital Network) dan IS
(Integrated Services ) LAN
IEEE802.10 Standarisasi masalah pengamanan jaringan (LAN Security.)
IEEE802.11 Standarisasi masalah wireless LAN dan CSMA/CD bersama IEEE802.3
IEEE802.12 Standarisasi masalah 100VG-AnyLAN
IEEE802.14 Standarisasi masalah protocol CATV
TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER
Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan
komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak
digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing
topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.
1. Topologi BUS
Topologi bus terlihat pada skema di atas. Terdapat keuntungan dan kerugian dari
tipe ini yaitu:
Keuntungan: Kerugian:
- Hemat kabel - Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
- Layout kabel sederhana - Kepadatan lalu lintas
- Mudah dikembangkan -Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak
bisa berfungsi.
- Diperlukan repeater untuk jarak jauh
2. Topologi TokenRING
Topologi TokenRING terlihat pada skema di atas. Metode token-ring (sering disebut
ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring
(lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut
sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap
informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau
bukan. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:
Keuntungan: Kerugian:
- Hemat kabel - Peka kesalahan
- Pengembangan jaringan lebih kaku
3. Topologi STAR
Merupakan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan
data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan
stasium primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client
server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server
sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu
perintah dari server. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:
Keuntungan:
- Paling fleksibel
- Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian
jaringan lain
- Kontrol terpusat
- Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
- Kemudahaan pengelolaan jaringan
Kerugian:
- Boros kabel
- Perlu penanganan khusus
- Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis
4. Topologi Peer-to-peer Network
Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang
terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2
printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program,
data dan printer secara bersama-sama. Pemakai komputer bernama Dona dapat
memakai program yang dipasang di komputer Dino, dan mereka berdua dapat
mencetak ke printer yang sama pada saat yang bersamaan.
Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di rumah. Pemakai komputer yang memiliki
komputer ‘kuno’, misalnya AT, dan ingin memberli komputer baru, katakanlah
Pentium II, tidak perlu membuang komputer lamanya. Ia cukup memasang netword
card di kedua komputernya kemudian dihubungkan dengan kabel yang khusus
digunakan untuk sistem jaringan. Dibandingkan dengan ketiga cara diatas, sistem
jaringan ini lebih sederhana sehingga lebih mudah dipelajari dan dipakai.
ETHERNET
Ethernet adalah sistem jaringan yang dibuat dan dipatenkan perusahaan Xerox.
Ethernet adalah implementasi metoda CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access with
Collision Detection) yang dikembangkan tahun 1960 pada proyek wireless ALOHA di
Hawaii University diatas kabel coaxial. Standarisasi sistem ethernet dilakukan sejak
tahun 1978 oleh IEEE. (lihat Tabel 2.) Kecepatan transmisi data di ethernet sampai
saat ini adalah 10 sampai 100 Mbps. Saat in yang umum ada dipasaran adalah
ethernet berkecepatan 10 Mbps yang biasa disebut seri 10Base. Ada bermacammacam
jenis 10Base diantaranya adalah: 10Base5, 10Base2, 10BaseT, dan 10BaseF
yang akan diterangkan lebih lanjut kemudian.
Pada metoda CSMA/CD, sebuah host komputer yang akan mengirim data ke
jaringan pertama-tama memastikan bahwa jaringan sedang tidak dipakai untuk
transfer dari dan oleh host komputer lainnya. Jika pada tahap pengecekan
ditemukan transmisi data lain dan terjadi tabrakan (collision), maka host komputer
tersebut diharuskan mengulang permohonan (request) pengiriman pada selang
waktu berikutnya yang dilakukan secara acak (random). Dengan demikian maka
jaringan efektif bisa digunakan secara bergantian.
Untuk menentukan pada posisi mana sebuah host komputer berada, maka tiaptiap
perangkat ethernet diberikan alamat (address) sepanjang 48 bit yang unik
(hanya satu di dunia). Informasi alamat disimpan dalam chip yang biasanya nampak
pada saat komputer di start dalam urutan angka berbasis 16, seperti pada Gambar
3.
Gambar 3. Contoh ethernet address.
48 bit angka agar mudah dimengerti dikelompokkan masing-masing 8 bit untuk
menyetakan bilangan berbasis 16 seperti contoh di atas (00 40 05 61 20 e6), 3
angka didepan adalah kode perusahaan pembuat chip tersebut. Chip diatas dibuat
oleh ANI Communications Inc. Contoh vendor terkenal bisa dilihat di Tabel 3, dan
informasi lebih lengkap lainnya dapat diperoleh di
http://standards.ieee.org/regauth/oui/index.html
Tabel 3. Daftar vendor terkenal chip ethernet
NOMOR
KODE NAMA VENDOR
00:00:0C Sisco System
00:00:1B Novell
00:00:AA Xerox
00:00:4C NEC
00:00:74 Ricoh
08:08:08 3COM
08:00:07 Apple Computer
08:00:09 Hewlett Packard
08:00:20 Sun Microsystems
08:00:2B DEC
08:00:5A IBM
Dengan berdasarkan address ehternet, maka setiap protokol komunikasi (TCP/IP,
IPX, AppleTalk, dll.) berusaha memanfaatkan untuk informasi masing-masing host
komputer dijaringan.
A. 10Base5
Sistem 10Base5 menggunakan kabel coaxial berdiameter 0,5 inch (10 mm)
sebagai media penghubung berbentuk bus seperti pad Gambar 4. Biasanya
kabelnya berwarna kuning dan pada kedua ujung kebelnya diberi
konsentrator sehingga mempunyai resistansi sebesar 50 ohm. Jika
menggunakan 10Base5, satu segmen jaringan bisa sepanjang maksimal 500
m, bahkan jika dipasang penghubung (repeater) sebuah jaringan bisa
mencapai panjang maksimum 2,5 km.
Seperti pada Gambar 5, antara NIC (Network Interface Card) yang ada di
komputer (DTE, Data Terminal Equipment) dengan media transmisi bus
(kabel coaxial)-nya diperlukan sebuah transceiver (MAU, Medium Attachment
Unit). Antar MAU dibuat jarak minimal 2,5 m, dan setiap segment hanya
mampu menampung sebanyak 100 unit. Konektor yang dipakai adalah
konektor 15 pin.
Gambar 4. Jaringan dengan media 10Base5.
Gambar 5. Struktur 10Base5.
B. 10Base2
Seperti pada jaringan 10Base5, 10Base2 mempunyai struktur jaringan
berbentuk bus. (Gambar 6). Hanya saja kabel yang digunakan lebih kecil,
berdiameter 5 mm dengan jenis twisted pair. Tidak diperlukan MAU kerena
MAU telah ada didalam NIC-nya sehingga bisa menjadi lebih ekonomis.
Karenanya jaringan ini dikenal juga dengan sebutan CheaperNet.
Dibandingkan dengan jaringan 10Base5, panjang maksimal sebuah
segmennya menjadi lebih pendek, sekitar 185 m, dan bisa disambbung
sampai 5 segmen menjadi sekitar 925 m. Sebuah segmen hanya mampu
menampung tidak lebih dari 30 unit komputer saja. Pada jaringan ini pun
diperlukan konsentrator yang membuat ujung-ujung media transmisi busnya
menjadi beresistansi 50 ohm. Untuk jenis konektor dipakai jenis BNC.
Gambar 6. Jaringan dengan media 10Base5.
Gambar 7. Struktur 10Base2.
C. 10BaseT
Berbeda dengan 2 jenis jaringan diatas, 10BaseT berstruktur bintang (star)
seperti terlihat di Gambar 8. Tidak diperlukan MAU kerena sudah termasuk
didalam NIC-nya. Sebagai pengganti konsentrator dan repeater diperlukan
hub karena jaringan berbentuk star. Panjang sebuah segmen jaringan
maksimal 100 m, dan setiap hub bisa dihubungkan untuk memperpanjang
jaringan sampai 4 unit sehingga maksimal komputer tersambung bisa
mencapai 1024 unit.
Gambar 8. Jaringan dengan media 10BaseT.
Gambar 9. Struktur 10BaseT.
Menggunakan konektor modular jack RJ-45 dan kabel jenis UTP (Unshielded
Twisted Pair) seperti kabel telepon di rumah-rumah. Saat ini kabel UTP yang
banyak digunakan adalah jenis kategori 5 karena bisa mencapai kecepatan
transmisi 100 Mbps. Masing-masing jenis kabel UTP dan kegunaanya bisa
dilihat di Table 4.
Tabel 4. Jenis kabel UTP dan aplikasinya.
KATEGORI APLIKASI
Category 1 Dipakai untuk komunikasi suara (voice), dan digunakan untuk kabel
telepon di rumah-rumah
Category 2
Terdiri dari 4 pasang kabel twisted pair dan bisa digunakan untuk
komunikasi data sampai
kecepatan 4 Mbps
Category 3
Bisa digunakan untuk transmisi data dengan kecepatan sampai 10
Mbps dan digunakan
untuk Ethernet dan TokenRing
Category 4 Sama dengan category 3 tetapi dengan kecepatan transmisi sampai
16 Mbps
Category 5
Bisa digunakan pada kecepatan transmisi sampai 100 Mbps, biasanya
digunakan untuk
FastEthernet (100Base) atau network ATM
D. 10BaseF
Bentuk jaringan 10BaseF sama dengan 10BaseT yakni berbentuk star. Karena
menggunakan serat optik (fiber optic) untuk media transmisinya, maka
panjang jarak antara NIC dan konsentratornya menjadi lebih panjang sampai
20 kali (2000 m). Demikian pula dengan panjang total jaringannya. Pada
10BaseF, untuk transmisi output (TX) dan input (RX) menggunakan
kabel/media yang berbeda.
Gambar 10. Struktur 10BaseF.
Gambar 11. Foto NIC jenis 10Base5, 10Base2, dan 10BaseT.
E. Fast Ethernet (100BaseT series)
Selai jenis NIC yang telah diterangkan di atas, jenis ethernet chip lainnya
adalah seri 100Base. Seri 100Base mempunyai beragam jenis berdasarkan
metode akses datanya diantaranya adalah: 100Base-T4, 100Base-TX, dan
100Base-FX. Kecepatan transmisi seri 100Base bisa melebihi kecepatan chip
pendahulunya (seri 10Base) antara 2-20 kali (20-200 Mbps). Ini dibuat untuk
menyaingi jenis LAN berkecepatan tinggi lainnya seperti: FDDI, 100VGAnyLAN
dan lain sebagainya.
Sumber:
1. Yuhefizar, Sejarah Komputer, IlmuKomputer.com
2. Prihanto, Harry, Membangun Jaringan Komputer, IlmuKomputer.com